Sunday, July 28, 2013

MENCARI MALAM LAILATUL QODAR

Mencari Malam Lailatul Qodar - Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan berpuasa sampai hari ke-20 hari ini. Malam ini (malam 21) insyaAllah kita memulai perburuan pahala yang pol yang terjadi hanya satu malam dalam setahun (di Bulan Ramadhan) yaitu “lailatul Qadar/Malam Qodar”.. Jika dianalogikan dengan perlombaan, 10 hari yang akhir dari ramadan merupakan saat-saat penentuan keberhasilan di dalam meraih kemenangan. Sebagai hari-hari penentuan, 10 hari akhir ramadan hendaknya diisi dengan lebih meningkatkan amal ibadah kepada Alloh sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulalloh SAW dan tidak terlarut dalam kesenangan duniawi. Apalagi di dalam 10 hari akhir ramadan ada satu malam yang seharusnya dicari oleh seluruh umat Islam. Hal ini karena besarnya keutamaan yang diberikan oleh Alloh bagi yang mendapatkannya, yaitu malam 1000 bulan (Lailatul Qodar).

Malam 1000 bulan (Lailatul Qodar) merupakan malam yang penuh kemuliaan yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Kisah ini diriwayatkan dari Ali bin Urwah, dia berkata: “suatu hari Rasulalloh bercerita tentang empat orang dari bani israil yaitu nabi Ayyub, nabi Zakaria, Hizqil dan Yusa’ bin Nun. Mereka beribadah kepada Alloh selama 80 tahun dan tidak pernah berbuat maksiat sekejap matapun. Para sahabat menjadi heran dan kagum mendengar cerita tersebut. Kemudian Malaikat Jibril datang kepada Rasulalloh lalu dia berkata: “Wahai Muhammad umatmu terheran-heran kepada mereka yang telah beribadah selama 80 tahun dan tidak pernah berbuat maksiat sekejap matapun, ketahuilah bahwa Alloh telah menurunkan sebuah surat yang lebih baik daripada apa yang mereka lakukan.” Kemudian Malaikat Jibril membacakan surat Al-Qodar kepada Rasulalloh. Lalu Malaikat Jibril berkata: “ini lebih utama daripada apa yang dikagumkan olehmu dan umatmu.” Akhirnya Rasulalloh dan para sahabat menyambutnya dengan senang hati.” (HR Ibnu Abi Hatim).

Dari hadits tersebut tersirat bahwa bagi umat Nabi Muhammad SAW diberi oleh Alloh kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih mulia dari apa yang telah dilakukan oleh empat hamba Alloh yang selalu beribadah dan tidak pernah melanggar selama 80 tahun. Caranya adalah jika bertemu dengan dan beribadah di dalam malam 1000 bulan, yang hanya turun satu hari di dalam setiap ramadan.

Malam 1000 bulan (Lailatul Qodar) merupakan malam yang penuh keberkahan dan keagungan illahi, yang mana amal dan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam pada malam tersebut oleh Alloh diberikan pahala lebih baik daripada amal-ibadah seribu bulan. Malam 1000 bulan juga merupakan malam penentu bagi takdir manusia yang dibawa oleh para malaikat di malam itu. Sebagaimana firman Alloh di dalam QS. Al-Qodar: 1-5, yang artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran pada malam Qodar; Dan tahukah kamu apakah malam Qodar itu?;  Malam qodar itu lebih baik dari 1000 bulan; Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan; Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. Sungguh merupakan kebahagiaan yang sangat besar jika kita dapat menjumpai malam 1000 bulan di dalam Ramadan 1434 H ini.

Bagaimana agar kita dapat menjumpai malam 1000 bulan?

Wednesday, July 3, 2013

Renungan - Jadikan Ramadhan sebagai Momentum Perubahan

Jadikan Ramadhan sebagai Momentum Perubahan - Menjelang ramadhan ini,kita mulai melihat acara televisi berubah secara serentak…apalagi nanti saat ramadhan tiba,pastilah semua akan menjadi islami…sinetron islami.humor islami,bahkan ngegosippun yang sudah sehari 5 kali akan berubah gosip islami…sepertinya masih ada yang kurang rela  meninggalkan hal-hal yang sia-sia bahkan maksiat meski di bulan suci Ramadhan. Betapa kita cuma menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang, menurut istilah seorang pengamat media, Veven Sp. Wardhana sebagai “dalam rangka”, sehingga hanya alim saat di bulan Ramadhan. “Dalam rangka” menghormati bulan Ramadhan, televisi pun berubah jadi “mushola” dengan beragam t ayangan bernuansa islami. Masyarakat kita masih tergantung dengan “dalam rangka”, sehingga hanya bisa masuk dan merasuk dalam tema tertentu saja. Begitu pendapat Direktur Institute for Media and Social Studies Jakarta ini.
Ah, jika dari tahun ke tahun selalu begitu, nggak ada lagi nikmat yang kita reguk dari Ramadhan. Nggak terasa lagi beda yang nyata dan memberi pengaruh besar dalam hidup kita dari “gemerlap” cahaya Ramadhan ini. Malam-malam yang kita lalui nggak terasa lagi syahdu mengharap berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah. Bahkan sebaliknya, malam-malam yang kita lalui nggak ada bedanya dengan nuansa pada bulan lainnya. Kelakuan dan kebiasaan kita masih “istiqomah”dengan cara lama sebelum Ramadhan. Cuma bungkusnya aja yang berganti, tapi isinya udah basi. Kalo begitu, rasanya wajar kalo bilang: Ramadhan Is Dead!  seperti dalam bukunya  Shofwan Al Bana .
       Maraknya tayangan televisi di bulan Ramadhan nanti ,seperti tahun-tahun lalu biasanya sangat  memprihatinkan ragam tayangan menjelang berbuka dan pengantar makan sahur yang seolah ?melecehkan' kesucian dari Ramadhan itu sendiri. …banyak becandanya,dan ngurangi kekhusyukan doa dan sholat malam kita.maksudnya sich biar gak ngantuk….tapi ujungnya bikin lupa doa sholat  malam…ya..kan,apalagi anak anak muda.juga tua tua ..hehe…Makanya sebelum masuk ramadhan  kita inget inget dah.
       Mungkin masyarakat kita udah terbiasa dengan humor, sehingga tayangan-tayangan tersebut pun tak sedap dipandang mata kalo nggak nyelipin (sebenarnya bukan nyelipin definisinya, sebab faktanya humor ini jadi mayoritas di acara itu, dan justru ceramahnya yang nyempil). Hmm? acara taushiyah pun berubah jadi sebagai pelengkap acara.Kalo ada program acara yang kerasa kuat pesannya, tapi lagi-lagi dikemas dengan guyon. Kayak  Ceramah Ceria . Sebetulnya nggak masalah juga menyampaikan materi dengan rileks dan ringan, serta mengibur. Boleh jadi itu memang cara efektif untuk menyampaikan pesan kepada kalangan tertentu. Tapi, tentunya nggak elok kalo kemudian jadi kebanyakan guyonnya. Lebih celaka lagi kalo jamaahnya ditanya, Materinya apa tadi??? Lucu! (cuma itu jawaban yang keluar). Ya, sangat boleh jadi, acara ini digelar pun mengikuti selera pasar (logika pengelola media sih dari dulu emang begitu karena sejatinya emang lagi mancing iklan…
Mengapa kita tidak berubah?

Tuesday, July 2, 2013

Pengetahuan - Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan - Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, dimana bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling baik dari selainnya bulan ramadhan. Sangat bersyukur bagi kita yang oleh Allah SWT Qodarkan masih menjumpai bulan yang penuh hikmah ini. Kemulian dan Keberkahan Allah limpahkan kepada Umat Islam yang dapat memanfaatkan bulan Ramadhan dengan meningkatkan Ibadah kepada Allah SWT. Allah akan melipat gandakan 1 kebaikan menjadi 10 semisal kebaikan, hingga 700 lipatan hingga Ila MasyaAllah (terserah yang Allah kehendaki).

Dalam bulan Ramadhan Umat Islam diperintahkan untuk berpuasa, puasa di bulan Ramadhan hukumnya Wajib, bagi yang meninggalkan dan tidak melaksanakan perintah dari Allah untuk berpuasa, maka sungguh oleh Allah akan mendapatkan Dosa dan Siksa di Neraka kelak. Terkecuali bagi orang orang yang diberikan kemurahan Oleh Allah seperti Wanita Haid, Nifas, Orangtua yang sudah sangat tuanya yang tidak mampu untuk berpuasa, Anak kecil yang belum baligh, musafir. Namun walaupun mereka diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan namun ada pengganti yang harus mereka kerjakan.

Selain berpuasa kita dapat melaksanakan Ibadah – Ibadah lainnya agar oleh Allah di Lipat Gandakan tidak seperti bulan bulan yang lain. Kita dapat membaca Alquran secara rutin, bersodakoh lebih banyak lagi, Syukur Syukur dapat melaksanakan Ibadah Umrah di Mekkah pada bulan Ramadhan, Sungguh luar biasa pahala yang Allah berikan.

Dalam Bulan Ramadhan terdapat 1 malam yang luar biasa yaitu Lailatul Qodar, dimana pahalanya lebih baik dari 1000 bulan. Berlomba lomba lah untuk mendapatkan lailatuor qodar dengan meningkatkan Ibadah kita. Tidak lupa diingatkan bahwa Setiap Muslim (manusia yang bernyawa) Oleh Allah juga diperintahkan untuk Mengeluarkan Zakat Fitrah sebelum manusia pergi untuk Ibadah Sholat Ied.

sumber : www.ldiilampung.com

Monday, July 1, 2013

IPTEK : Siapakah Yang Menciptakan Bola Lampu?

Siapakah Yang Menciptakan Bola Lampu? - Ternyata yang menciptakan bola lampu bukan Thomas Alpha Edison. Bola lampu ternyata telah dipergunakan 50 tahun sebelum Edison mengajukan hak patent pada tahun 1879. Dan sebagai informasi tambahan, penemu Inggris yang bernama Joseph Swan telah mendapatkan paten bola lampu ditahun sebelumnya.

Edison terus melanjutkan langkahnya untuk mendapatkan banyak keuntungan dari hak paten bola lampu, namun Swan akhirnya melakukan penuntutan Edison dengan dalih pelanggaran hak cipta dan Swan memenangkannya. Sebagai bagian dari perjanjian, Edison dipaksa untuk menerima Swan sebagai partner yang pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya General Electric.

Pada tahun 1883, badan hak paten Amerika memutuskan bila hak paten Edison untuk bola lampu kemungkinan berdasarkan paten William Sawyer dan dikatakan invalid. Bukan berarti Edison mencuri ide itu, tapi dikatakan banyak contoh bagaimana banyak orang memikirkan konsep yang sama dan pada waktu yang hampir sama pula.

Thomas Alva Edison (1847-1931) tentu bukan seorang pemalas. Beliau telah mempatenkan 1093 hak cipta, termasuk salah satunya kamera film. Ketika dia meninggal, dia memegang 34 paten telepon, 141 baterai, 150 macam telegraph, dan 389 paten untuk lampu dan tenaga listrik. Tidak seperti Leonardo da Vinci yang tidak pernah menciptakan apa yang dia disain, Edison bukan hanya seorang teoritikus yang hebat. Dia membuat peribahasa: "Jenius itu 1 % inspirasi dan 99% keringat.". Dia juga mengatakan, "Tiada aturan disini. Kita hanya mencoba menyelesaikan pekerjaan".

sumber : www.ldii.or.id